Saturday, July 28, 2012

Bung Karno dan Pusaka Gaibnya



  Sebagai seorang pemikir andal yang mempercayai suatu kehidupan dari alam lain, Bung Karno kerap mengasingkan diri pada fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat pada suatu gua kumuh, bebukitan terjal, hutan belantara hingga tempat lainnya.
  
  Kisah ini terjadi pada Jumat, bulan Maumalad 1973M. Berawal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam Bung Karno didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendapingi hidupnya. Naga tersebut bernama Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam Bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong yang melegendaris.
  
  Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno langsung menemui KH Rifai, yang kala itu sangat terkenal. Lalu sang kyai memberinya berupa doa yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata. Lewat prosesi ritual panjang akhirya Bung Karno ditemui sesosok wanita cantik yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri. Pada proses tersebut Bung Karno deberikan mustika yang manfaatnya untuk menjaga ketenangan hati, keluruhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang memudahkan untuk mencapai segala tujuan.
  
  Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih kristal. Setelah 7 bulan Bung Karno pun kembali bermimpi. Yang mana di dalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan Kalijaga beserta Ibu Ratu Kidul Pajajaran ( suami-istri) menyuruh Bug Karno datang ke Bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi-Jawa Barat .
  
  Dengan meminta bantuan kepada Kartolo Harjo asal dari kota Pekalongan yang diwaktu itu dianggap paling kaya dan laangsung menuju ke lokasi. Kisah perjalan menuju Pelabuhan Ratu memakan waktu yang sangat panjang. Pasalnya di setiap daerah yang dilalui Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal. Mereka berebut memberikan sesuatu kepada sosok karismatik berupa pusaka. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak jaman dahulu kala, dimana ada sosok yang menjadi cikal bakal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa akan dengan antusiasnya memamerkan dirinya untuk sedekat mungkin dengan sosok karismatik.
  Untuk mengungkap lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, pertama kali perjalanan ini dimulai dari Kota Klaten Jawa Tengah.  Ditengah Hutan Roban, Semarang, Bung Karno diminta turun oleh sesosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati yang berasal dari bangsa jin dan memberikan pusaka berupa Cundrik Kecil, berpamor madura dengan besi berwarna hitam legam. Manfaatnya sebagai wasilah bisa menghilang. Saat melintas kota Brebes dan Cirebon, Bung Karno disuruh turun oleh empat orang yang tidak dikenal. 1. Bernama Kyai Paksa Jagat dari bangsa Sanghiyang memberikan sebuah keris berluk 5, manfaatnya sebagai wasilah tidak bisa dikalahkan dalam beragumen. 2. Bernama Nyai Sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai Paku Raksa Bumi, manfaatnya mempengaruhi pikiran manusia. 3. Bernama Kyai Aji , asal dari siluman Seleman, beliau memberikan pusaka berupa taring macan, manfaatnya sebagai karisma dan kedudukan derajat. 4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.

2 comments: