Tuesday, July 31, 2012

Pentingnya Konsumsi Ubi Jalar

   Ubi jalar adalah jenis umbi-umbian yang paling lengkap zat gizinya. Ubi jalar, terutama yang berdaging kekuning-kuningan, kaya akan vitamin A dan betakaroten. Kandungan vitamin A nya mencapai dua dan empat kali kebutuhan kita per hari, masing-masing untuk vitamin A dan betakaroten.

   Sekitar 40% kebutuhan vitamin C kita per hari dapat dipenuhi oleh satu ubi jalar ukuran sedang. Kandungan kalori 200 gram ubi jalar setara dengan kalori satu piring nasi. Kemampuannya untuk menahan air juga membantu keseimbangan air dalam tubuh.

   Ubi jalar mengandung vitamin dan mineral yang relatif lengkap. Selain vitamin A dan C, 100 gram ubi jalar juga mengandung vitamin B1 (0,09 mg), vitamin B12 (0,05 mg), folat (18 mcg), dan niasin (6 mg). Kandungan mineral ubi jalar adalah salah satu yang terlengkap diantara umbi-umbian. Untuk ukuran yang sama, ubi jalar mengandung kalsium (30 mg), besi (0,7 mg), fosfor (50 mg), dan kalium (300 mg).
   
   Diantara umbi-umbian (kentang, singkong, dan wortel), ubi jalar memiliki indeks glikenik yang terendah. Ukuran indeks glikenik menandakan ukuran kecepatan menaikkan kadar glukosa (gula) darah. Makin tinggi indeks glikenik, makin cepat pangan tersebut menaikkan kadar glukosa darah. Oleh karena ini, ubi jalar berperan dalam mencegah penyakit diabetes melitus ( penyakit akibat kaar gula tinggi).

    Berbagai metode diet terkenal, seperti South Beach Diet, Atkin's Diet dan Sugarbuster Diet menganjurkan untuk mengganti nasi atau kentang dengan ubi jalar. Ini didasarkan pada fakta ilmiah bahwa ubi jalar, karena perannya mengendalikan kenaikkan kadar gula darah, mampu mendorong pembakaran lemak.

    Kandungan antioksidan yang tinggi dalam ubi jalar memungkinkan mencegah berbagai jenis penyakit. Betakaroten diketahui sebagai antioksidan yang kuat untuk mencegah aksi radikal bebas yang merusak sel dalam tubuh. Dengan kandungan betakaroten yang tinggi, ubi jalar berperah mencegah penyakit akibat tekanan oksidatif, seperti kanker.

    Ubi jalar juga berperan memelihara saluran pencernaan. Serat dalam ubi jalar, terutama ketika dimakan bersama-sama dengan kulitnya, dapat mencegah konstipasi (susah buang air besar) dan kanker usus besar. Ibu hamil juga perlu mengonsumsi ubi jalar untuk memperoleh folat yang terkandung di dalamnya. Folat berguna untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta perkembangan janin.

  Kandungan kalium yang tinggi dalam ubi jalar menggolongkannya sebagai pangan yang berperan memelihara keseimbangan cairan di dalam tubuh. Ion kalium bersama-sama dengan natrium merupakan komponen cairan intra dan ekstra seluler. Gangguan keseimbangan cairan antara intra dan ekstra seluler menyebabkan gangguan pada tekanan darah dan pada akhirnya dapat memicu serangan jantung dan stroke.

1 comment:

  1. makan berlebihan , membuat gas yang tidak sedap :P

    ReplyDelete